Peran TIK Dalam Pembangunan Karakter Bangsa #ZonaTIK

Peran TIK Dalam Pembangunan Karakter Bangsa
                                                       Oleh: Diaz Gwijangge



Kemajuan dan perkembangan pesat teknologi komunikasi dan informasi (TIK) membawa dampak langsung di bidang pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Berbagai hasil penelitian teknologi komunikasi dan informasi terutama internet, web, portal atau email banyak digunakan untuk menunjang pendidikan. Pada saat bersamaan, berbagai informasi maupun hasil penelitian dengan mudah diperoleh dan dapat di-share di belahan dunia lain. 
Tak dapat disangkal bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat ikut mengubah sikap dan perilaku masyarakat dalam komunikasi dan interaksi. Hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat selalu bersentuhan langsung dengan teknologi dan terbukti mendatangkan manfaat bagi perkembangan dan peradaban manusia. Kemajuan teknologi menghasilkan sejumlah situasi yang tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh manusia. 
Sebagaimana disebutkan di atas, pendidikan sebagai sebuah proses dan industri, tak lepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. UNESCO mencatat, dampak terbesar perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan menimpa sektor pendidikan. 
Diperkirakan puncak dari implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan akan secara revolusioner berdampak pada terjadinya proses transformasi besar-besaran dalam proses mengajar-belajar di sekolah maupun pada lembaga atau institusi pendidikan formal lainnya, dari tingkat pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi (UNESCO, 2002).



Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional RI menetapkan Visi Pembangunan Pendidikan Nasional 2025: Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif (Insan Kamil/Insan Paripurna). Insan Indonesia cerdas yang dimaksud dalam visi pembangunan pendidikan nasional 2025 adalah insan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan kinestetis.
Dalam rangka mencapai visi 2025, pembangunan pendidikan nasional dijabarkan ke dalam empat tema pembangunan. Tema pembangunan nasional kedua, 2010-2014, difokuskan pada penguatan layanan pendidikan. Sejalan dengan fokus tersebut, visi pembangunan 2014 adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia yang cerdas komprehensif. 
Layanan prima pendidikan nasional yang dimaksud dalam visi pembangunan pendidikan nasional 2014 adalah layanan pendidikan yang (i) tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara; (ii), terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat; (iii), berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri; (iv), setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosialbudaya, ekonomi, geografi, gender dan; (v), menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.  B. TIK & Karakter Bangsa   Teknologi informasi dan komunikasi pendidikan memegang peran penting dalam ikut mencerdaskan kehidupan manusia dan mementukan karakter bangsa. Dengan kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi manusia semakin menguasai dunia. Namun, perlu diingat bahwa pendidikan sangat penting dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Agar cerdas dalam berpikir dan bertindak diperlukan pendidikan budaya dan karakter. Dengan demikian moral dan agama masyarakat terjaga dalam pohon pendidikan. Dalam pohon pendidikan itu, akan terlihat mereka berakar moral dan agama, berbatang ilmu pengetahuan, beranting amal perbuatan, berdaun tali silaturahmi, dan berbuah kebahagiaan dunia dan akhirat.
Budaya adalah hasil karsa, dan karya manusia yang dapat dinikmati dan dihargai. Dia tumbuh dalam kearifan lokal masyarakat kita. Sedangkan karakter adalah perangai atau tingkah laku yang menjadi watak manusia dalam berinteraksi kepada sesama. Oleh karena itu pendidikan budaya dan karakter harus diberikan kepada para generasi muda yang telah melek teknologi informasi dan komunikasi. Generasi muda yang bukan hanya cerdas OTAK, tetapi juga WATAK. Generasi ini biasa disebut CGeneration. Sebuah generasi yang benar-benar telah melek teknologi informasi dan komunikasi dan mampu memanfaatkannya (Kompasiana.com, 27/1 2011).
Dalam Renstra Jardiknas 2010-2014, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional mengambil kebijakan untuk mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengatasi masalah yang terkait erat dengan pendidikan di Indonesia, dengan cara mengembangkan infrastruktur, konten pendidikan, fasilitas di sekolah, dan sumber daya manusia. Kebijakan ini bertolak dari perubahan paradigma penyebaran informasi dari Paper Bassed (buku, koran, majalah, surat, dll) menuju Paper-less / TIK (internet, web, portal, e-mail, short message service/SMS, dan lain-lain).
Oleh karena itu, Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) tak sekadar memiliki mandat untuk mengelola penerapan teknologi informasi dan komunikasi tetapi perlu terus memikirkan bagaimana jangkauan teknologi pendidikan hingga daerah-daerah di Indonesia, terutama daerah-daerah di kawasan timur Indonesia seperti di Papua, Sulawesi, Maluku, NTT, dan lain-lain.

Sekurangnya ada dua tantangan besar Pustekkom Kemendiknas dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi, yaitu (i) penerapan teknologi informasi dan komunikasi sebagai “enabler” efektivitas dan efisiensi proses pendidikan; dan (ii) penerapan teknologi informasi dan komunikasi untuk menghasilkan masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society), yaitu masyarakat mandiri yang mampu mengambil keuntungan dari teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri secara terus menerus (long life learning) dan meningkatkan produktifitas. C. Penutup  Pada prinsipnya, kemajuan tekonologi informasi dan komunikasi pendidikan menyalurkan informasi yang lebih cepat, akurat, efiesien, dan efektif dalam proses belajar-mengajar bagi siapa saja, kapansaja, dan di mana saja. Karena itu, sukses tidaknya pemanfaatan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang tetap menjaga karakter sebagai bangsa menuntut peran semua komponen yang berkepentingan: guru, siswa, lingkungan, dan pemerintah selaku regulator. Penguasaan tekonologi informasi dan komunikasi pendidikan dapat mempercepat proses pemerataan informasi dan materi pembelajaran dan manajemen di bidang pendidikan.


Melalui internet, misalnya, seorang mahasiswa di Makassar dengan mudah mengakses perpustakaan Menonite University atau Cambridge University untuk menemukan referensi yang dibutuhkan. Atau seorang siswa sekolah dasar di Kabupaten Nduga, Papua, yang sedang belajar Bahasa Inggris dengan mudah mengakses bahan dari Amerika Serikat dan Inggris melalui google atau yahoo.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apasih NISN itu? Apa bedanya sama NIS? Yuk cari tahu jawabannya #ZonaTanya

Yuk Belajar Lebih Dalam Tentang Mamalia #ZonaBiologi